Selasa, 27 September 2016

Peng. Teknologi Sistem Cerdas: Expert System


     Secara umum Expert System atau bahasa indonesia nya Sistem Pakar adalah Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke dalam sebuah komputer agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti biasa yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan Sistem Pakar ini, orang awampun juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit, dimana biasanya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, Sistem Pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.

      * Tujuan dari Sistem Pakar
Adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar). Proses ini tercakup dalam rekayasa pengetahuan (knowledge engineering) yang akan dibahas kemudian.

     * Manfaat dan Keterbatasan Sistem Pakar
       1. Manfaat Sistem Pakar Mengapa Sistem Pakar menjadi sangat populer? Hal ini disebabkan oleh sangat banyaknya kemampuan dan manfaat yang diberikan oleh Sistem Pakar, di antaranya: 
  • Meningkatkan output dan produktivitas, karena Sistem Pakar dapat bekerja lebih cepat dari manusia.
  • Meningkatkan kualitas, dengan memberi nasehat yang konsisten dan mengurangi kesalahan.
  • Mampu menangkap kepakaran yang sangat terbatas.
  • Dapat beroperasi di lingkungan yang berbahaya.
  • Memudahkan akses ke pengetahuan.
  • Handal. Sistem Pakar tidak pernah menjadi bosan dan kelelahan atau sakit. Sistem Pakar juga secara konsisten melihat semua detil dan tidak akan melewatkan informasi yang relevan dan solusi yang potensial.
  • Meningkatkan kapabilitas sistem terkomputerisasi yang lain. Integrasi Sistem Pakar dengan sistem komputer lain membuat lebih efektif, dan mencakup lebih banyak aplikasi.
  • Mampu menyediakan pelatihan. Pengguna pemula yang bekerja dengan Sistem Pakar akan menjadi lebih berpengalaman. Fasilitas penjelas dapat berfungsi sebagai guru.
  • Meningkatkan kemampuan problem solving, karena mengambil sumber pengetahuan dari banyak pakar.
  • Fleksibel
       2. Keterbatasan Sistem Pakar
Metodologi Sistem Pakar yang ada tidak selalu mudah, sederhana dan efektif. Berikut adalah keterbatasan yang menghambat perkembangan Sistem Pakar:
  • Pengetahuan yang hendak diambil tidak selalu tersedia.
  • Kepakaran sangat sulit diekstrak dari manusia.
  • Pendekatan oleh setiap pakar untuk suatu situasi atau problem bisa berbeda – beda, meskipun sama-sama benar.
  • Sangat sulit bagi seorang pakar untuk mengabstraksi atau menjelaskan langkah mereka dalam menangani masalah.
  • Pengguna Sistem Pakar mempunyai batas kognitif alami, sehingga mungkin tidak bisa memanfaatkan sistem secara maksimal.
  • Transfer pengetahuan dapat bersifat subyektif dan bias.
     * Bentuk Sistem Pakar
Ada 4 bentuk dalam Sistem Pakar, yaitu:
  • (Berdiri Sendiri), Sistem pakar jenis ini merupakan software yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan software yang lainnya.
  • (Tergabung), Sistem Pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkadung di dalam suatu algoritma (konvesional), atau merupakan program dimana didalamnya memanggil algoritma subrutin lain (konvesioanal).
  • (Menghubungkan Ke Software Lain), Bentuk ini biasanya merupakan sistem pakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya dengan DBMS.
  • (Sistem Mengabdi), Sistem Pakar merupakan bagian dari komputer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya Sistem Pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar.
     * Struktur Sistem Pakar
Sistem Pakar disusun oleh 2 bagian utama, yaitu:

     a. Lingkungan pengembangan (Development Enviroment).
  • Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan Sistem Pakar. 
  • Digunakan sebagai pembangunan Sistem Pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan.
    b. Lingkungan konsultasi (Consultation Enviroment).
  • Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
  • Digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.
    * Komponen – Komponen Sistem Pakar
  • (Subsistem Penambahan Pengetahuan), Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan.
  • (Basis Pengetahuan), Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.
  • (Motor Inferensi), Berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi – informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi.
  • (Blackboard), Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.
  • (Antarmuka), Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program.
  • (Subsistem Penjelasan), Digunakan untuk melacak respond an memberikan penjelasan tentang kelakuan sistem pakar secara interaktif melalui pertanyaan.
  • (Sistem Penyaring Pengetahuan), Sistem ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.
   * Ciri-Ciri Sistem Pakar
  • Memiliki informasi yang handal.
  • Mudah dimodifikasi.
  • Heuristic dalam menggunakan pengetahuan.
  • Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
  • Memiliki kemampuan untuk beradaptasi.
   * Permasalahan Dalam Sistem Pakar
  • Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau diskripsi tingkat tinggi dari sekumpulan data mentah, termasuk pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interprestasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan.
  • Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi tertentu.
  • Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
  • Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen sistem yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
  • Perencanaan, merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
  • Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu sistem yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya di antaranya computer aided monitoring sistem.
  • Debugging dan Repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
  • Intruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek.
  • Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks seperti control terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi, perbaikan, dan monitoring kelakuan sistem.
  • Seleksi, mengindentifikasi pilihan terbaik dari sekelompok atau sekumpulan lemungkinan.
  • Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen sistem.
Jadi kesimpulannya kalau ditanya Expert System itu apa, adalah seuatu sistem kecerdasan pakar yang diterapkan disebuah perangkat buatan. Contohnya :
Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan, terdapat Robot Edukasi yang memiliki fungsi untuk menghemat waktu para pakar edukasi (pengajar) untuk menghemat waktunya karena tergantikan dengan robot edukasi tersebut. 

Source:
https://birtandp.wordpress.com/tag/apa-itu-expert-system/
http://marcostanuwijaya.blogspot.co.id/2011/04/apa-yang-dimaksud-sistem-pakar-expert.html
https://naynaimah.wordpress.com/2013/12/29/contoh-sistem-pakar-dan-penerapannya/
Arhami, Muhammad. 2005. “Konsep Dasar Sistem Pakar”. Yogyakarta: ANDI.
Mcleod & Schell. 2004. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi kedelapan. Jakarta: PT INDEKS.
Kusamadewi, Sri. 2003. “Artifical Intelligence (Teknik dan Aplikasinya)”. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

0 komentar:

Posting Komentar